.

.

Latest Post

MUI: Pemerintah Hendaknya Menjaga Kepercayaan Rakyat

Written By MUI Kab. Pelalawan on Jumat, 13 Maret 2015 | 02.00

Pengurus Pusat Majelis Ulama Indonesia (MUI) menegaskan, bahwa MUI maupun organisasi-organisasi massa (Ormas) Islam berkomitmen kepada negara dan pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla dengan semua menterinya, yang memiliki legitimasi besar dari rakyat. Untuk itu, MUI memberi nasehat kepada Presiden Jokowi agar juga bisa memelihara momentum kepercayaan rakyat itu.
“Untuk mengatasi masalah yang ada, termasuk terakhir labuhan politik yang berkembang, kami berkeyakinan beliau tadi menyatakan Insya Allah akan ada jalan dalam waktu yang tidak terlalu lama,” kata Ketua MUI Din Syamsudin kepada wartawan seusai bersama-sama pengurus MUI yang lain diterima Presiden Jokowi, di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (3/2).
Din Syamsudin menjelaskan, tentu sebagai ulama pihaknya berpesan kepada Presiden Jokowi agar dalam mengambil keputusan selain pertimbangan hukum, dan lain sebagainya, juga menanyakan pada hati sanubarinya. “Tadi, Beliau katakan masalah-masalah yang ada ini akan dapat terselesaikan tidak terlalu lama,” kata Din.
Menurut Din Syamsudin, MUI sangat sangat memahami suasana kebatinan Presiden, yang menghadapi dilema berat keadaan seperti ini. Tapi, MUI juga sesuai dengan pesanan agama, hanya Presiden yang tahu sesuai hati nurani, baiknya bagaimana.
“Kalau sudah hati nurani kalbu, istikharoh, bermunajab pada Allah bisa diatasi itu. Insya Allah ada jalan keluar,” tutur Din.
Din Syamsudin bersama sejumlah pengurus pusat MUI seperti K.H. Amidhan, K.H. Makruf Amim, dan Hj. Tuti Alawiyah menemui Presiden Jokowi di Istana Merdeka, Jakarta, guna melaporkan rencana penyelenggaraan Kongres Umat Islam Indonesia (KUII), yang menurut rencana akan diselenggarakan di Yogyakarta, pada 8-11 Februari mendatang.
Presiden Jokowi, menurut Din Syamsudin, tidak bisa menghadiri pembukaan acara yang sudah beberapa kali ini diselenggarakan karena bertepatan waktunya dengan kegiatan kunjungan ke beberapa negara sahabat. Namun, Presiden Jokowi bersedia untuk menutup acara Kongres Umat Islam Indonesia itu.
Dukung Kebijakan Presiden
Din Syamsudin menegaskan, MUI memberikan dukungan penuh kepada Presiden Jokowi untuk mengambil langkah-langkah penting, agar masalah itu tidak berkembang menimbulkan kontra di kalangan masyarakat, apalagi dari Pemilihan Presiden (Pilpres) yang lalu, MUI merasa bahwa bangsa belum kita sembuh betul dan jadi pembelahan lagi.
“Kami tadi sangat gembira karena ada isyarat bahwa Presiden akan mengambil langkah-langkah tepat, cepat, dan (mengikuti, red) kata hati,” kata Din.
Diakui Din, MUI sudah memberikan saran kepada Presiden Jokowi untuk segera turun tangan mengambil langkah-langkah, termasuk dengan melakukan intervensi hukum. MUI meyakini, intervernsi maupun langkah-langkah politik yang dilakukan dengan bimbingan hati nurani, hati sanubari, maka pemerintah akan bisa mengatasi persoalan yang ada.
Apakah akan langsung dilantik? “Itu bukan domain MUI, MUI tidak berurusan dengan BG, BW, BH, BJ atau apapan. Kami pada tataran moral dan secara moral, pemerintah perlu mengambil langkah-langkah meminta fatwa bukan kepada MUI tetapi kepada hati nurani,” tegas Din.
Dalam kesempatan itu, Din Syamsudin bersama para pengurus MUI lainnya mengimbau masyarakat luas untuk masing-masing menahan diri, tidak terjebak kepada yang hanya membawa kerusakan bagi bangsa ini.
“Sangat wajar mengemukakan pendapat tapi jangan sampai terjebak, kita harus mempunyai komitmen mendorong penegakan hukum, mendorong pemberantasan korupsi,” kata Din.

Press Release: Pernyataan Sikap FU-MUI tentang ISIS

PERNYATAAN SIKAP
FORUM UKHUWAH ISLAMIYAH MAJELIS ULAMA INDONESIA
TENTANG
ISLAMIC STATE OF IRAQ AND SYAM (ISIS)
Bismillahirrahmanirrahim
Forum Ukhuwah Islamiyah MUI yang terdiri dari Pimpinan Organisasi Kemasyarakatan (Ormas) Islam Tingkat Pusat, setelah mencermati perkembangan yang ada, dengan memohon ridho dan rahmat Allah SWT menyampaikan pernyataan sebagai berikut:
1. Islamic State of Irak and Syam (ISIS), adalah gerakan radikal yang mengatasnamakan Islam di Irak dan Syria namun tidak mengedepankan watak Islam yang rahmatan lil ’alamin (rahmat bagi alam semesta). Sebaliknya, ISIS menggunakan pendekatan pemaksaan kehendak, kekerasan, pembunuhan terhadap orang-orang yang tidak berdosa, penghancuran terhadap tempat-tempat yang dianggap suci oleh umat Islam, serta ingin meruntuhkan negara bangsa yang sudah berdiri sebagai hasil perjuangan umat Islam melawan penjajahan.
2. Ormas-ormas dan lembaga-lembaga Islam di Indonesia menolak keberadaan gerakan ISIS di Indonesia yang dinilai sangat potensial memecah belah persatuan umat Islam dan menggoyahkan NKRI berdasarkan Pancasila.
3. Menyerukan kepada seluruh umat Islam untuk tidak terhasut oleh agitasi dan provokasi ISIS yang berusaha untuk menjelmakan cita-cita ISIS, balk di Indonesia maupun di dunia. Kepada segenap organisasi/lembaga Islam, masjid/mushalla, dan keluarga Muslim untuk meningkatkan kewaspadaan dan melakukan upaya menangkal berkembangnya gerakan ISIS di seluruh pelosok Tanah Air.
4. Mendukung Iangkah cepat, tepat, dan tegas Pemerintah untuk melarang Gerakan ISIS di Indonesia, dan mendorong Pemerintah melakukan upaya penegakan hukum sesuai dengan perundangan yang berlaku.
Jakarta. 7 Agustus 2014

Amil Zakat

Hukum Pewarna Makanan & Minuman dari Chocineal

Penggunaan Plasenta Hewan Halal untuk Bahan Kosmetika dan Obat Luar

Hukum Zakat atas Harta Haram

Fatwa tentang Hukuman bagi Podusen, Bandar, Pengedar, dan Penyalah Guna Narkoba

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. MUI Pelalawan - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger